Local Trade in the Kingdom of Inderapura in the 17th-18th Century Ce

Authors

  • Sudarman Sudarman UIN Imam Bonjol Padang
  • Khairul Amal Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Indonesia
  • Safrudin Halimy K Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Indonesia
  • Rahmawati Rahmawati Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Indonesia
  • Urwatul Wusqo Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v16i1.3889

Keywords:

Inderapura, local trade, intra-island, inter-ports, inter-islands trade

Abstract

AbstractThe research is undertaken with several aims in mind. First, to analyze the local trade conducted in the Kingdom of Inderapura within the 17th-18th century CE. Second, to classify several types of local trade conducted under the patronage of the Kingdom of Inderapura in its effort to ascertain its position as the main patron of commerce on the west coast of Sumatera. One of the policies issued by the king of Inderapura to boost the kingdom’s commerce was not to burden the anchoring merchant ships with paying customs. Here lies the difference between the port of the Kingdom of Inderapura with other ports on the west coast of Sumatera. The article approaches the problem through maritime historical research method. It utilizes the Dutch colonial archives and the Tambo of the Kingdom of Inderapura as the primary sources. Besides that, the research also makes use of related books and scientific journals as secondary sources. To enrich and bring depth to its analysis, the research approaches the research question socio-economically. These sources, then, need to pass the internal and external criticism to validate its reliability. The final steps are synthesis and historiography (putting and arranging those facts into historical writing). The writers discover that there are three types of local trade conducted by the Kingdom of Inderapura along with the 17th-18th century CE: intra-island, inter-ports, and inter-islands trade.Keywords: The Kingdom of Inderapura, Local Trade, VOC, The Kingdom of Aceh Darussalam, The Kingdom of Banten. AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk menganalisis tentang pola perniagaan lokal di kerajaan Inderapura pada abad XVII-XVIII M. Hal ini sekaligus untuk mendalami bagaimana pola-pola perniagaan yang dibangun oleh kerajaan Inderapura sehingga kerajaan ini mampu menjadi penopang utama perniagaan di Pantai Barat Sumatera. Salah satu kebijakan yang diterapkan oleh raja Inderapura adalah setiap pedagang yang berlabuh tidak dibebani untuk membayar bea cukai, inilah yang membedakan antara pelabuhan Inderapura dengan pelabuhan yang lainnya di Pantai Barat Sumatera. Penelitian ini menggunakan metode riset sejarah maritim dengan sumber primer berupa arsip kolonial, sumber lokal berupa Tambo kerajaan Inderapura dan sumber sekunder serta pendekatan sosial ekonomi, kemudian sumber-sumber tersebut dikritik dengan melalui kritik internal  dan eksternal (memvalidasi akurasi terhadap keaslian sumber), setelah itu dilakukan sintesis dan historigrafi. Dari penelitian ini ditemukan bahwa pola perniagaan yang dipergunakan oleh Kerajaan Inderapura pada abad XVII-XVIII M adalah; pertama, pola perniagaan antar pelabuhan. Kedua, Pola perniagaan antar pulau. Ketiga, pola perniagaan ke pedalaman.Kata Kunci:Kerajaan Inderapura, Perdagangan Lokal, VOC, Kerajaan Aceh Darussalam, Kerajaan Banten.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amran, Rusli. Sumatra Barat Hingga Plakat Panjang, (Jakarta: Sinar Harapan, 1981).Asnan, Gusti. Dinamika Sistem Birokrasi Pada Masa Kerajaan Inderapura Abad XVI-Awal Abad XX M, (Jakarta: Litbang Kemenag RI, 2012).Dobbin, Christine. Gejolak Ekonomi Kebangkitan Islam Dan Gerakan Padri: Minangkabau 1784-1847, (Jakarta: Komunitas Bambu, 2008).Gaastra, F.S. and J. Kathirithamby-Wells, The British West Sumatran Presidency (1760–85). Problems of Early Colonial Enterprise, (Kuala Lumpur: Penerbit Universiti Malaya, 1977).Hamka. Dari Perbendaharaan Lama, (Jakarta: Panji Masyarakat, 1982).Kartodirdjo, Sartono. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 Dari Emporium Sampai Imperium, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999).Kathirithamby-Wells, J. "The Inderapura Sultanate: The Foundations of Its Rise and Decline, from the Sixteenth to the Eighteenth Centuries." In Indonesia, Iss. 21 (1976).Kroeskamp, Hendrik. De Westkust En Minangkabau, (Utrecht: Fa. Schptanus, 1931).Lapian, Adrian B. Pelayaran Dan Perniagaan Nusantara Abad Ke-16 Dan 17, (Jakarta: Komunitas Bambu, 2008).Leeuw, W.D. Het Painansch Contract, (Jakarta: Arsip Nasional, 1974).Lombard, Denys. Nusa Jawa: SilangBudaya, Jilid 1: Batas-Batas Pembaratan, (Jakarta: Gramedia, 2008).Mansoer, MD. Sedjarah Minangkabau, (Djakarta: Bharata, 1970).Marsden, William. Sejarah Sumatra, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 1999).Pires, Tome. Suma Oriental Perjalanan Dari Laut Merah Ke China & Buku Francisco Rodrigues, (Yogyakarta: Ombak, 2014).Reid, Anthony. Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680; Jilid 1, Tanah Di Bawah Angin, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2011).Sudarman et al., "Spice Route and Islamization on the West Coast of Sumatra in 17th-18th Century." Icclas 2018 (2019).Sudarman. “Jaringan Perniagaan dan Islamisasi di Kerajaan Inderapura Abad XVII-Awal Abad XVIII M”, dalam Disertasi Doktoral, (Yogyakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, 2016).Sulistiyono et al., "Contest for Seascape: Local Alassocracies and Sino-Indian Trade Expansion in the Maritime Southeast Asia during the Early Premodern Period". Dalam Journal of Marine and Island Cultures, (2018).Sulistiyono, Singgih Tri, and Yety Rochwulaningsih. "Contest for Hegemony: The Dynamics of Inland and Maritime Cultures Relations in the History of Java Island, Indonesia". In Journal of Marine and Island Cultures 2, Iss. 2 (2013).

Downloads

Submitted

2020-01-27

Accepted

2020-05-03

Published

2020-05-03