PENYULUHAN TENTANG INFEKSI SIFILIS MELALUI WEBINAR “SIFILIS : PENYEBAB, GEJALA, DAN PENGOBATANNYA”

Counselling on Syphilis Infection Through Webinar "Syphilis: Causes, Symptoms and Treatment"

Authors

  • Flora Ramona Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Rima Munawaroh Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Annisa Rizki Maharani Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Tika Melandya Santi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Septi Rismala Ekayanti Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Shafira Nurul Amalia Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23917/jpmmedika.v3i2.459

Keywords:

Penyuluhan kesehatan, IMS, sifilis, Health education, STI, Syphilis

Abstract

ABSTRAK

Infeksi menular seksual (IMS) merupakan masalah yang cukup serius di dunia karena jumlah morbiditas dan mortalitasnya yang terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan World Health Organization (WHO), lebih dari 1 juta orang terkena Penyakit Menular Seksual (PMS) setiap hari dimana terdapat sekitar 500 juta orang terdiagnosis salah satu dari 4 PMS yaitu Klamidia, Gonore, Trikomoniasis, dan Sifilis. Faktor yang menyebabkan peningkatan angka kejadian PMS seperti pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat tinggi, masalah sosial ekonomi, penderita yang tidak merasakan gejala, dan kurangnya pendidikan kesehatan dan pendidikan seks kepada masyarakat. Diperlukan penyuluhan tentang sifilis secara menyeluruh kepada masyarakat sebagai upaya preventif untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas yang diakibatkan oleh IMS khususnya sifilis. Tujuan kegiatan webinar untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan masyarakat tentang sifilis. Penelitian ini menggunakan metode one group pre test post test design. Total sampling sebanyak 75 peserta yang berasal darix berbagai instansi. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah angket pertanyaan melalui google form dan analisis data menggunakan wilcoxon match paired test. Hasil penelitian menujukan skor rata-rata dari pre test sebesar 73,77%, sedangkan skor rata-rata post test meningkat menjadi sebesar 95,08%. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa nilai p= 0,000 < 0,05. Hasil ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan masyarakat tentang sifilis sehingga diharapkan masyarakat lebih peduli dengan kesehatan dirinya sendiri maupun lingkungannya tentang Infeksi Menular Seksual (IMS) khususnya sifilis.

 

ABSTRACT

Sexually transmitted infections (STIs) are a fairly serious problem in the world because the number of morbidity and mortality continues to increase every year. Based on the World Health Organization (WHO), more than 1 million people are affected by Sexually Transmitted Diseases (STDs) every day, of which around 500 million people are diagnosed with one of 4 STDs, namely Chlamydia, Gonorrhea, Trichomoniasis, and Syphilis. Factors that cause an increase in the incidence of STDs include very high population growth, socioeconomic problems, sufferers who do not feel symptoms, and lack of health education and sex education in the community. Therefore, it is necessary to provide comprehensive education about syphilis to the community as a preventive effort to reduce morbidity and mortality rates caused by STIs, especially syphilis. The purpose of the webinar is to determine the effect of health education on public knowledge about syphilis. This study uses the one-group pre test post-test design method. The total sampling was 75 participants from various agencies. The instrument used for data collection is a question questionnaire via google form and data analysis using the Wilcoxon match paired test. The results showed that the average score of the pre-test was 73.77%, while the average post-test score increased to 95.08%. Based on the results of the analysis, it was found that the value of p = 0.000 <0.05. These results indicate that there is an effect of health education on public knowledge about syphilis so that people are expected to be more concerned with their own health and their environment about Sexually Transmitted Infections (STIs), especially syphilis

References

Adisthanaya, S. 2017. Gambaran Karakteristik Sifilis di Poliklinik Kulit dan Kelamin Sub Divisi Infeksi Menular Seksual RSUP Sanglah Denpasar/FK Unud Periode Januari 2011-Desember 2013. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 6(11) : 123- 12.

Daili, S. F., Indriatmi, W., Wiweko, S. N., P, H. D., Tanudjaya, F., Wignall, S., & Anartati, A (2013). Pedoman Tatalaksana Sifilis untuk Pengendalian Sifilis di Layanan Kesehatan Dasar Edisi 1. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Diniarti, F., Felizita, E., Hasanudin. 2019. Hubungan Pengetahuan Dengan Kejadian Infeksi Menular Seksual di Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu Tahun 2018. Journal of Nurshing and Public Health. 7(1): 52-58.

Emerson, C.R. Syphilis: A Review of the Diagnosis and Treatment. The Open Infectious Diseases Journal, 2009; 3, 143-147.

Hasby, R., Korib, M., 2021. Faktor Determinan Kejadian HIV pada Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) di Indonesia Tahun 2018. Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat 11, 1–9. https://doi.org/10.56338/ pjkm.v11i1.1511

Janah, E.N., Zakiudin, A., Lestari, A.M., 2019. Pencegahan HIV/AIDS Melalui Penyuluhan Kesehatan Reproduksi dan Pembentukan Kader Kesehatan Remaja. Prosiding Seminar Nasional Lppm Ump 1, 54–60.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Pedoman Manajemen Program Pencegahan Penularan HIV dan Sifilis dari Ibu ke Anak. Jakarta : Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Ibu dan Anak Kesehatan RI.

Pradnyawati, L.G., Juwita, D.A.P.R., Wijaya, M.I., Kartinawati, K.T., 2023. PKM Kesehatan Pekerja Seks Perempuan dalam Penanggulangan IMS dan HIV/AIDS di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Warmadewa Minesterium Medical Journal 2, 97–102.

Pidari P. diakses pada tanggal 13 Oktober 2014. Waspadai Infeksi Menular Seksual. [2012]. Diakses melalui: http:// www..balipost.co.id

Sitepu, J.N., 2021. Bahaya dan Pencegahan Infeksi Menular Seksual. Jurnal Visi Pengabdian Kepada Masyarakat 2, 66–74. https://doi.org/10.51622/pengabdian.v2i2.203

Susilawati, S., Irawan, A.G., 2023. Manajemen Program Pencegahan Sifilis dari Ibu ke Anak. Zahra: Journal of Health and Medical Research 3, 190–200.

Tuntun, Maria. 2018. Faktor Resiko Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS)." Jurnal Kesehatan. 9(3), 419-426

Downloads

Submitted

2022-01-09

Accepted

2023-09-18

Published

2023-09-01

How to Cite

Ramona, F., Munawaroh, R. ., Maharani, A. R. ., Santi, T. M. ., Ekayanti, S. R. ., & Amalia, S. N. . (2023). PENYULUHAN TENTANG INFEKSI SIFILIS MELALUI WEBINAR “SIFILIS : PENYEBAB, GEJALA, DAN PENGOBATANNYA”: Counselling on Syphilis Infection Through Webinar "Syphilis: Causes, Symptoms and Treatment". Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika, 3(2), 56–61. https://doi.org/10.23917/jpmmedika.v3i2.459

Issue

Section

Articles