Potensi 'Kelapa Hutan' (Pandanus Spp.) di Kawasan Hutan Lanny Jaya dan Etnobotaninya dalam Kehidupan Suku Lani, Papua

Authors

  • Roby Kogoya Program Studi Magister Kehutanan, Sekolah Pascasarjana Universitas Papua Manokwari
  • Nurhaidah Iriany Sinaga Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Papua Manokwari
  • Julius Dwi Nugroho Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Papua Manokwari

DOI:

https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss1.288

Keywords:

Pandanus julianettii Mart, Pandanus brosimos Merr, etnobotani, indeks nilai penting, Suku Lani, Lanny Jaya, papua

Abstract

Pandanus merupakan salah satu tanaman penting dalam kehidupan masyarakat Suku Lani di Kabupaten Lany Jaya Provinsi Papua. Orang Lani memanfaatkan tanaman kelapa hutan sebagai bahan makanan, untuk membuat tas tradisional, payung, pakaian, serta memiliki nilai-nilai social dalam masuyarakat. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui etnobotani dan potensi jenis kelapa hutan. Penelitian inimenggunakan metode deskriptif dengan mewawancarai responden dan surveu potensi jenis tanaman kelapa hutan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat nama lokal menurut bahawa Lani yakni Helak/Wormonggen yang berarti bahwa tumbuhan yang mempunyai bagian empulut putih seperti kelapa. Terdapat 2 jenis tumbuhan kelapa hutan yakni Woromo (P. julianettii Mart) dan  Gawen (P. brosimos Merr). Indeks nilai penting untuk jenis P. julianettii pada fase pohon = 152,61%, fase tiang = 164,58%, fase pancang =103,40%, dan fase semai =115,16%.  Jumlah jenis per hektar ditemukan sebanyak 168 tanaman. Sementara indeks nilai penting untuk jenis P. brosimos pada fase pohon = 147,39%, fase tiang = 135,42%, fase pancang = 96,60% dan fase semai = 84,84%. Indeks nilai penting menunjukan indikasi populasi yang baik dari kedua jenis walaupun masyarakat tradisional secara terus menerut memanfaatkan kedua jensi tumbuhan tersebut. Masyarakat juga menanam kedia jenis tanaman kelapa hutan di sekitar pekarangan mereka dan kebun untuk kebutuhan pangan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Conn, B.J. (1995). Handbooks of the flora of Papua New Guinea. Vol. III. Melbourne University Press, Carlton South, Victoria, Australia.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan berguna Indonesia Jilid I. Terjemahan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Cetakan ke-I Yayasan Sarana Wana Jaya. Jakarta.

Kogoya, B. (2012). Pandan kelapa hutan papua (Online), Available:” http:// Benn Kogoya.ipb.ac.id//htm 132 Petani Buah Pandan (P. jiulianetii) Dalam Hutan Lindung Desa Ekapame Lanny Jaya Papua”.

Lekitoo, K., Peday, H.F.Z., Panambe, N., and Cabuy, R.L. (2017). Ecological and ethnobotanical facet of ‘Kelapa Hutan’ (Pandanus Spp.) and perspectives towards its existence and benefit. International Journal of Botany, 13: 103-114, DOI: 10.3923/ijb.2017.103.114.

Mlilliken, W. (1992). Ethnobotany of the Yali of West Papua. Royal Botanic Garden, Edinburgh.

Mueller-Dombois, D., and Ellenberg, H. (1974). Aims and methods of vegetation ecology. John Wiley and Sons, New York.

Normand, A.C., Becker, P., Gabriel, F., Cassagne, C., Accoceberry, I., Gari-Toussaint, M., et al. (2017). Validation of a new web application for identification of fungi by use of matrix-assisted laser desorption ionization-time of flight mass spectrometry. J. Clin. Microbiol. 55, 2661–2670. doi: 10.1128/JCM.00263-17.

Petocz, R.G. (1987). Konservasi alam dan pembangunan di Irian Jaya: Strategi pemanfaatan sumber daya alam secara rasional. PT. Pustaka Grafitipers Jakarta.

Powell, J.M. (1976). Ethnobotany In: New Guinea Vegetation, Paijmans, K. (Ed.). The Australian National University Press.

Setiadi, D. (1989). Penuntun praktikum ekologi. Pusat antar universitas ilmu hayat. IPB Press, Bogor.

Setyaningrum, S. (2009). Struktur tumbuhan dan bioprospeksi jenis di Taman Hutan Raya Raden Soerjo wilayah Kecamatan Jombang, Jawa Timur. [Tesis]. Institut Pertanian Bogor.

Soegianto, A. (1994). Ekologi kuantitatif: Metode analisis populasi dan komunitas. Surabaya (ID): Usaha Nasional.

Suyitno, I. (2012). Pengembangan pendidikan karakter budaya bangsa berwawasan kearifan lokal. Jurnal Pendidikan Karanter, 2(1), 1-13.Syafei. (1990). Dinamika populasi: Kajian ekologi kuantitatif. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Wanma, A.O., Cabuy, R.L., Peday, H.F.Z., Beljai, M., and Morimuzendi, A.S. (2013). Ethnobotanical aspect of noken: Case study in the high mountain indigenous community of Papua Island, Indonesia. Indian Journal of Traditional Knowledge, 12(2), 202-208.

Published

2022-06-30

How to Cite

Roby Kogoya, Nurhaidah Iriany Sinaga, & Julius Dwi Nugroho. (2022). Potensi ’Kelapa Hutan’ (Pandanus Spp.) di Kawasan Hutan Lanny Jaya dan Etnobotaninya dalam Kehidupan Suku Lani, Papua. JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA, 8(1), 33–46. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss1.288

Issue

Section

Research Articles